
Ketua PPNI mengatakan, Pandemi ini telah membuat kita semakin menyadar,i peran penting perawat dalam penanganan kesehatan.
Sebelum pandemi, para perawat sesungguhnya telah menghadapi banyak tantangan, diantaranya soal upah rendah, dan tuntutan jam kerja yang tak jarang berlebih.
Begitu corona tiba, baru mata kita terbuka lebih lebar, melihat peran-peran perawat, dan risiko-risiko yang mereka hadapi.Kita baru menyadarinya,setelah keadaan sudah genting.
Karena itu rasanya miris, setiap mendengar kabar ada perawat yang meninggal dalam menangani COVID-19. Semakin miris karena beberapa waktu lalu, sejumlah perawat mendapat stigma dari lingkungan sekitar.
Mereka bahkan tak hanya dikucilkan, tapi ada yang diusir, hingga pemakamannyapun ditolak warga,
Padahal setiap pasien yang sembuh adalah cerminan kerja keras dan kekuatan para perawat.
Pada setiap nyawa yang terselamatkan, ada simbol keberanian tenaga kesehatan dan harapan bahwa kita akan bisa melalui ini bersama-sama.
Akan ada banyak hal baru setelah wabah ini usai, dan dunia pulih. Mudah-mudahan waktu bisa berterimakasih. Setelah ini, mungkin anak-anak kecil nantinya tak lagi melulu menjawab “dokter” atau “Youtuber” ketika ditanya cita-cita, tapi semakin banyak yang akan menjawab dengan lantang, “aku ingin jadi perawat”.
Selamat Hari Perawat Internasional,untuk teman-teman perawat tercinta.tegasnya.
( Red )
Post A Comment: