Cirebon,Koran cirebon. Kesambi pihak sekolah dan komite sekolah menjual buku pelajar BBMan dilingkungan sekolah kembali menjadi sorotan, bukankah selama ini larangan bagi pihak sekolah untuk tidak menjual buku pelajaran kepada peserta didik sudah tertuang dalam pasal 181 PP Nomer 17 tahun 2010.
Disebutkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan baik perorangan maupun kolektif dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam di satuan pendidikan.
Ya, SD Sadagori 1 beralamat jl. Kesambi Dalam nomor 49 Kel. Darjat Kec. Kesambi Kota Cirebon, kembali jadi perbincangan orangtua murid atas dugaan pihak sekolah (Hj. Apriani Dinni) wali kelas dan komite sekolah berbisnis buku pelajaran seperti buku bena dan buku AKM (Asesmen Kompetensi Maximum) ke peserta didik.
Usut punya usut suara daripada orangtua/wali murid soal membeli buku bena seharga 210 ribu untuk satu semester membuat orangtua harus merogoh kocek kembali ditambah membeli buku AKM seharga 60 ribu dan lain-lainnya.
Ada penuturan guru atau wali kelas 5 SD Sadagori 1 bernama Dwi terkait buku bena dan buku AKM (Asesmen Kompetisi Maximum) dia mengakui kalau ingin membeli buku di komite sekolah saja, silahkan hubungi komite atau tanya sama orangtua Kata Dwi belum lama ini. (9/2023).
Disisi lain ada ketentuan tentang Komite Sekolah yang harus mereka dengarkan misalnya dilarang menjual buku pelajaran, bahan ajar, memungut biaya bimbingan belajar dan seterusnya, nampak jauh panggang dari api.
Lebih lanjut, keluhan dari orang tua siswa yang sudah membeli buku bena seharga Rp. 210 ribu buat satu semester sangat memberatkan.
"Belum lagi harga buku AKM Rp. 60 ribu ditambah buku bena 210 ribu untuk satu tahun semester pertama harus dibayar semua sejumlah Rp. 270 ribu". Kata orangtua siswa kepada awak media.
Anggapan orangtua selama ini mengira buku-buku pelajaran di beli dari anggaran BOS dari penerbit langganan buku yang ada di sekolah, faktanya tidak gratis alias membeli.
Masalahnya teman anak saya sudah pada beli, masa anak saya tidak ikut beli nanti anak saya tidak punya buku sendiri pak, buku yang di beli punya walikelas cuma di titipkan melalui komite sekolah. Pungkas orang tua tersebut.
(Prayoga)
Post A Comment: