Pada hal banyak foto saat Proklamasi 17/8/1945 yang jarang dipublikasikan,Kita sejak SD mungkin hanya melihat 1-2 foto saja.
Padahal ada foto yang saat Bung Karno memimpin doa setelah pembacaan Teks Proklamasi,dan Ada momen saat 100 an pemuda membawa bambu runcing yang tiba setelah pembacaan Teks Proklamasi.

Lalu setelah adanya acara di Jalan Pegangsaan 56 dan berakhir kemudian Bung Karno, Bung Hatta dan para tokoh bangsa sempat berjalan bergabung bersama dengan ratusan pemuda pembawa bambu runcing dan masyarakat.
Hadir juga saat itu para tokoh bangsa diantaranya "Dr. Radjiman (memakai beskap dan blangkon), Tengku Moh. Hasan (dibelakang Dr. Radjiman), Sam Ratulangi (disamping Dr. Radjiman), dll, Masih banyak foto lain saat itu yang jarang dipublikasikan.
Dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams pada 1965, An Autobiography: As Told to Cindy Adams, Bung Karno mengatakan sudah memilih tanggal itu jauh-jauh hari.
Saat masih di Saigon, Vietnam, ketika ia dan Hatta diundang oleh Marshal Hisaichi Terauchi, Panglima Tertinggi Tentara Jepang di Asia Tenggara, pada tanggal 12 Agustus 1945.
Ia sudah memilih 17 Agustus sebagai waktu pembacaan Proklamasi.
“Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan secara pertimbangan akal mengapa tanggal 17 lebih memberi harapan kepadaku…. Hari Jumat ini Jumat Legi. Jumat yang berbahagia. Jumat suci. Dan hari Jumat adalah tanggal 17. Al-Quran diturunkan tanggal 17, Orang Islam sembahyang 17 rakaat dalam sehari.
Dan mengapa Nabi Muhammad memerintahkan salat 17 rakaat, mengapa tidak 10 atau 20 saja? Ini karena kesucian angka 17 bukanlah buatan manusia,” kata Bung Karno.
(Red)
Post A Comment: