Kab.Bandung (Pangalengan) - Berawal dari ketika Bagus Jing Ie sang ahli terafis yang sudah ternama juga tergabung dimedia online Penajournalis.com sebagai dewan penasehat rohani (terafis luar dan dalam), menangani pasien pada tanggal 06/06/2020 diwilayah Cirawa desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Pangalengan kabupaten Bandung.
Mendapatkan informasi dari sahabat nya yang bernama Agus bahwa ada salah satu warga yang membutuhkan bantuan setelah dirawat dari RS Majalaya, dan menurut Bagus Jing Ie setelah mendatangi kampung dari warga yang belakangan diketahui bernama Arif (50) sebagai kampung terisolir.
Dikarenakan akses untuk menuju rumah Arif ini sendiri sangatlah tidak baik, dengan besarnya anggaran yang diterima oleh Desa.
Adalah kampung Mekarjaya desa Cibeureum kecamatan Kertasari Pangalengan kabupaten Bandung, tempat dimana Arif tinggal bersama keluarga nya.
Tepatnya pada tanggal 08/06/2020, team pun mencoba mengikuti kunjungan Bagus Jing Ie yang kedua kalinya, guna meyakinkan team bahwa kondisi Arif benar-benar membutuhkan uluran tangan dari semua pihak.
Kenapa tidak? Arif yang bekerja sebagai serabutan dan hidup ditemani oleh istri dan beberapa anak nya, sungguh sangat membutuhkan bantuan dengan penyakit yang dideritanya, bahkan kondisi akses jalan menuju rumah Arif pun sangat mengkhawatirkan dan jauh dari kata besaran dana desa dan bantuan pemerintah lainnya untuk akses jalan.
Ketika diwawancarai oleh team, Arif mengatakan, " Awalnya hanya sakit dan pegal biasa, tiba-tiba ada gatal-gatal, digaruk ternyata semakin membesar dan ada bintik-bintik yang semakin meluas dan mengandung nanah".
" Kejadian awal sampai saat ini seketar 50 hari, dan saya pun sempat berobat ke RSUD Majalaya, namun hasilnya katanya saya harus diamputasi dengan kondisi kaki saya yang semakin memburuk benanah dan terdapat beberapa lubang menganga dari mulai bawah pangkal paha sampai ujung betis ", tambahnya.
Bagus Jing Ie yang mencoba membantu pengobatan terafis secara sukarela setelah juga melihat kondisi dari Arif ini pun menuturkan, " Kondisinya sangat memperihatinkan, tapi jika dilakukan secara continue dan intensif, saya yakin pengobatan terafis saya dan bantuan ramuan herbal saya bisa menyembuhkan penyakit pak Arif ".
Ditambahkan oleh Bagus Jing Ie, " Semoga ada donatur dan relawan yang mau juga berpartisipasi untuk penggalangan dana biaya pembelian obat herbal yang melengkapi usaha terafi saya, untuk terafi nya saya ikhlas, tapi Herbal nya ini saya pun harus beli ke produsen herbal langganan saya ", tuturnya.
Ditambahkan Bagus Jing Ie bahwa, " Saat ini baru terkumpul Rp.800.000 (Delapan ratus ribu rupiah), dan ini semua ketika saya share Video pengobatan pertama saya ke pak Arif donasi dari para keluarga pasien saya yang sudah sembuh setelah berobat secara terafi ke saya ".
Sementara itu Kusnadi ketua RT 02/ RW 22 mengatakan, " Saya sangat prihatin dengan kondisi Arif, tapi kami pun kemarin-kemarin sempat menggalang dana dari tiga RT yang ada terkumpul Rp.900.00 (Sembilan ratus ribu rupiah) meski keadaan sedang seperti ini ".
Ditambahkan oleh Kusnadi Ketika disinggung soal akses jalan, " Benar, bahwa akses jalan sangat memperihatinkan, selain hanya bisa satu Marka jalan untuk satu kendaraan R4, dan kondisi jalan yang berlubang bercampur antara tanah merah dengan tumpukan batu besar dan lainnya hingga membuat para pelintas jalan tersebut terhambat waktu jika urusan sedang urgent ".
Berbeda dengan Kusnadi, Ujang S, Ketua RW 22 yang sudah 7 tahun menjadi ketua RW, yang juga sebagai saudara dari Arif ini menyampaikan, " Untuk hasil diagnosa dari RSUD Majalaya sempat simpang siur dan tidak memberikan keterangan yang jelas, Ketika antara perawat dan dokter pun sempat berbeda pendapat, kata dokter harus diamputasi akan tetapi perawat nya menyatakan tidak perlu diamputasi ".
Ditambahkan Ujang bahwa, " Pihak RSUD sempat menyarankan untuk dirujuk, dan jika mau atau setuju untuk diamputasi maka kami pun akan dibantu dirujuk ke RS yang lengkap sarana untuk operasinya dikarenakan di RSUD Majalaya terbatas akan sarana nya ".
" Maka kamipun pihak keluarga sepakat untuk membawa pulang, dari pihak kepala desa ataupun pemerintahan setempat memang belum ada bantuan atau perhatian meski setidaknya mereka tahu ketika keberangkatan saudara saya ini ke RSUD Majalaya memakai mobil ambulans desa ", tuturnya pula.
" Kami pihak keluarga mengucapkan terimakasih banyak kepada team Bagus Jing Ie dan Penajournalis.com meski awalnya sempat ada Miss komunikasi tatkala kami takut akan oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi dan kondisi seperti ini tuturnya ".
Diakhir statementnya Ujang mengatakan, " Sudah dua kali pergantian kepala desa selama saya masih dipercaya sebagai ketua RW dikampung kami, memang kondisi jalan menuju kampung kami seperti itu, Sudah dilakukan Musrenbang dan Musdes, bahkan sempat dilakukan pembangunan (pengaspalan) jalan meski hanya seukuran R4 saja (jalan setapak/jalan jajahan), tapi dikarenakan kondisi nya berbeda jika dulu drainase air dibuang ke kebun teh tatkala itu akan tetapi sekarang drainase dari kebun pertanian (dari kebun teh diganti pertanian) dibuang ke jalan akhirnya jalan jadi rusak akibat besarnya debit air yang mengalir, itupun hanya dibagian muka dari perbatasan kampung saja, tokh ke arah kami masih seperti ini, dan seakan kampung kami adalah kampung yang terisolir ", Pungkasnya.
(Firda Asih.Arthur Khan)
Post A Comment: