
Dudung menyampaikan, ” saya merasa sangat tertekan dengan apa yang dilakukan oleh oknum anggota polisi tersebut, tidak hanya yang tertera didalam kwitansi tersebut saja akan tapi juga setiap saat saya di telpon atau di Whats App oleh Dena untuk mengirimkan uang baik itu satu juta,limaratus ribu, dan itu sering ,isteri saya pun tahu kang”, ujarnya.
Dituturkan oleh Dudung bahwa perihal MOU DO limbah pabrik yang diduga menjadi permasalahannya dengan Brigadir Dena Dayana tersebut adalah, dirinya dulu ketika mendapatkan DO limbah pabrik itu hasil melobby pihak pabrik untuk dibeli olehnya dan dirinya mengatas namakan pribadi menjalin MOU dengan pihak pabrik untuk sama sama membantu mengatur giliran penarikan DO limbah pabrik agar aman.
"saya beli kang, bukan minta dan pabrik pun menyuruh saya untuk membantu keamanan dalam giliran DO limbah,dan ketika dengan Dena hanya melihat bahwa dia seorang Oknum anggota polisi yang awalnya saya mengikuti saran H. Aas untuk mendekati Dena agar saya mendapatkan bantuan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan soal DO limbah”, tambahnya.
”Saya dulunya tidak kenal Dena,meski satu desa dengan saya,apalagi Dena itu dulunya tugas di Sukabumi, memang saya akui terjadi MOU dengan Dena terkait Kompensasi hasil DO limbah,dan saya tidak tahu digunakan untuk apa olehnya uang dari saya tersebut yang pertiap tahun lima belas juta awalnya,setahu saya dia itu suka ngadu ayam, mungkin bisa saja habis digunakan untuk ngadu ayam hingga selalu meminta ke saya setiap dia butuh uang “, pungkasnya.

”Peting” nama salahsatu warga yang mewakili warga lainnya menuturkan,” uang kompensasi yang diberikan oleh pelapor Dudung itu oleh pak Dena digunakan untuk membantu warga yang tidak mampu dengan cara dibelikan sembako dan diserahkan kepada ketua RW untuk dibagikan, bukan untuk memperkaya dirinya,jadi yang di laporkan dan di gembar gemborkan oleh Pelapor itu semua tidak benar adanya”, ujar Peting.
” Soal ngadu (sabung) ayam,dunungan ( Dena Dayana) memang suka dengan ayam tapi hanya beternak itupun saya yang mengurusi ayam-ayam nya, bukan karena dunungan (majikan) dan masih terkait kekerabatan,tapi silahkan tanyakan kepada warga,justeru dunungan mah selalu membantu kepentingan warga, membantu acara-acara keagamaan disekitar rumah”, pungkasnya.
Ditambahkan Peting, ” saya ,tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Linggar siap mendukung Dena dan siap menjadi saksi jika kami diperlukan, semuanya yang menjadi dasar pelaporan itu tidak benar, padahal Dudung lihat dulu untuk apa uang kompensasi itu, jangan asal lapor lapor saja“, pungkasnya.
(A.Abdulrohim)
Post A Comment: