KORAN CIREBON (KUNINGAN ),Bupati Cirebon Drs.H.Imron, M.Ag meminta kepada seluruh peserta SADESHA (Satu Desa Satu Hafidz) untuk tidak minder memiliki status sebagai santri.
Imron mengisahkan, bahwa perjalanan hidupnya cukup lama dihabiskan di pondok pesantren,karena dirinya mengenyam pendidikan di pesantren, hingga 10 tahun lamanya.
"Saya dulu mesantren di Babakan Ciwaringin 10 tahun," ujar Imron, saat menjadi pembicara Diklat Sadesha di Kuningan, Sabtu 25 Juli 2020.
Menurut Imron, sudah seharusnya tidak minder menjadi seorang santri, malah seharusnya bangga. Karena dengan menjadi santri, lebih banyak bisa belajar ilmu agama.
Termasuk didalamnya adalah santri. Santri, kata Imron, bisa juga bergabung ke dunia lainnya, yang tidak berkaitan dengan kepesantrenan.
" Buktinya, sekarang saya seorang santri bisa menjadi bupati. Zaman dulu, susah santri jadi bupati, " ujar Imron.
Imron juga meminta kepada seluruh anggota Sadesha, untuk menjadi perekat bangsa. Karena menurut Imron, ketika bangsa disuatu negara tidak akur, maka akan mengalami problem yang cukup besar.
(Sudi Aji.Suwandi)
Post A Comment: