Koran Cirebon ( Majalengka ),Kegaduhan antar profesi semakin hangat, menyusul adanya Wartawan yang melaporkan seorang kades mekarmulya kecamatan kertajati terkait dugaan pengancaman yang di lontarkan kepada 4 (empat) orang yang berprofesi sebagai jurnalis.
Awal permasalahan ini terjadi ketika ato hendarto media putra bayangkara,D krisna media SKU buser indonesia,irman kasiman dan wawan aktif di SKM buser mendatangi kantor desa mekarmulya untuk melakukan konfirmasi terkait dugaan pungli yang telah dilakukan oleh para ketua rt kepada masyarakat penerima blt dana covid 19,awal datang rekan saya irman casiman bicara" ini rekan saya mau konfirmasi ada temuan" kades mekarmulya langsung menjawab dengan nada lantang" kalau datang kesini jangan bilang ada temuan jangan bawa masalah sebab akan saya beri masalah lagi,harusnya datang kesini silaturahmi saja" dan kemudian dilanjutkan dengan kata kata ancaman " tapi sikap saya tergantung sikap tamu yang datang,kalau tamu datang secara baik saya balas dengan kebaikan tapi kalau datang membawa masalah dan mau bikin ricuh disini,saya tidak akan tinggal diam dan pantang untuk menghindar " maehan nyawa hiji moal matak hanyir" (red " membunuh satu orang tidak akan ketahuan ") mau pakai cara halus dengan santet atau mau bunuh langsung dengan tangan,bagi saya hal itu sangatlah gampang karena dulu sebelum jadi kades saya sudah biasa,coba tanya banyak rekan saya anggota organisasi ataupun preman mereka semua tau sifat saya .merasa tidak terima dengan perkataan kades ato hendarto melaporkan ke pihak berwajib
Kades Oom tarkam Dipanggil Unit ( TIPIDTER ) Satreskrim polres Majalengka untuk di mintai keterangan seputar kronologis kejadian.
pada kesempatan itu E baskara selaku sekjen APDESI majalengka menyampaikan kami hadir disini semata mata hanya untuk memberikan dukungan moril untuk sekedar menyampaikan ungkapan rasa empati dan simpati kepada sesama rekan sepropesi yang juga bisa disebut saudara dalam jalinan silaturahmi dan komunikasi serta kesolidan sesama propesi,kemudian rekan media juga sama adalah saudara tuturnya. pada koran cirebon sabtu 17/10/20.
Ditambahkannya kedua belah pihak harus sama sama sadar dan tenang, diselasaikan dengan hati dan pikiran dingin , niscaya segala permasalahan dapat diselesaikan dengan Baik dan Benar, tentunya bisa berdamai dengan jalur kekeluargaan tidak mesti menggunakan jalur secara hukum.
Baskara ,: juga menegas kan , Kalau dirinya dan Seluruh Anggota Hanya menyampaikan Dukungan tidak lebih dari itu karena secara organisasi APDESI belum pernah mengeluarkan Notta Atau pun Pendukungan Secara Tertulis pada salah satu pihak yang sedang Bertikai
Saya Berharap , kedua belah pihak yang sedang Bertikai agar segera di upayakan secara jalur kekeluargaan atas nama Individu ataupun Person ( pribadi masing masing ) agar tidak berdampak negatif pada profesi maupun Organisasi secara Luas ,apapun permasalahannya pasti ada solusi nya apabila kita selalu menggunakan pola pikir dewasa serta berpikir secara Positif Tingking dan hati yg dingin.(dede s/ade prayitno)
Post A Comment: