Koran Cirebon ( Indramayu ), Baru tiga bulan berjalan proyek jalan cor/ beton diduga dari Dana Desa di Cangkingan Indramayu retak- retak ironisnya guna menghindari kritik dari masyarakat , Pemdes setempat ditengarai melapisi retakan tersebut dengan aspal . Sabtu ( 09/01/2021) Dari pemantauan di lokasi sejumlah titik cor beton sudah mengalami retak – retak, bahkan terdapat pula retakan yang cukup lebar dan tampak bekas dilakukan pengeleman menggunakan aspal cair kemudian disisi jalan terdapat sedikit kerusakan yang diduga adanya pengurangan spesifikasi untuk meraup keuntungan atau diduga korupsi . Menurut warga setempat minta diprivasi indentitasnya mengatakan, pekerjaan tersebut dikerjakan oleh pemerintah desa dengan menggunakan Dana Desa.
Sudah 2 bulan kurang lebih mas, yang ngerjain kan perangkat desa ,” tuturnya
Menanggapi informasi tersebut Akmarudin pemerhati kontruksi mengatakan , Pengendalian yang sangat penting yakni melakukan pengawasan pada saat persiapan material berupa semen, pasir, kerikil dan air apakah sudah sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan atau tidak. Pengendalian lain yakni pengawasan pada saat pengadukan beton, apakah komposisi komponen beton sudah sesuai dengan rencana campurannya atau belum. Pengadukan juga perlu dikontrol masak (merata) tidaknya campuran agar ikatan antar komponen benar-benar terjadi. Pengendalian ketebalan beton juga sangat perlu untuk dilakukan agar ketebalan beton yang dicor sesuai dengan rencana.
Itu yang harus diperhatikan semestinya karena apabila tanpa adanya pengawasan yang intens maka kuatirkan akan berdampak pada pengurangan spesifikasi ,” ujarnya
Lanjut Akmarudin memaparkan, bahwa Penghematan penggunaan batu pecah (kerikil) ini berbanding terbalik dengan penggunaan pasir yang justru lebih banyak dari kerikil. Faktor kedua kerusakan jalan rabat beton yang biasa terjadi di lapangan yakni komponen pasir dan batu pecah (kerikil) yang kotor bercampur tanah (lumpur). Kandungan tanah (lumpur) pada pasir dan batu yang jauh di atas ambang batas ini tentu saja sangat berpengaruh pada kuat tekan beton sehigga tidak aneh bila di lapangan sering ditemukan kasus hanya beberapa hari saja jalan rabat beton baru dicor tetapi sudah rusak. Faktor ketiga yang juga sering ditemukan di lapangan yakni pasir alas (pasir urug) yang tidak dihampar sebelum dilakukan pengecoran beton. Tidak adanya pasir alas berdampak pada bercampurnya tanah dasar dengan beton yang baru dicor sehingga berdampak pada kualitas (kuat tekan) beton tersebut. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah proses pengadukan (mixing) beton yang tidak tepat. Pada beberapa kasus, beton yang diaduk belum tercampur dengan baik (masak) tetapi sudah dicor sehingga campuran semen tidak merata pada komponen pasir dan batu pecah.
Saya menduga keretakan itu dsebabkan pada saat pekerjaan tidak memperhati dengan yang saya paparkan tadi,” tegasnya
Adanya Informasi tersebut , dari Koran Cirebon mencoba konfirmasi via whatsapp kepada kuwu Cangkingan , Wahyudi namun hingga berita ini diterbitkan belum memberikan jawaban kemudian ironisnya diduga seperti ketakutan mendadak blokir kontak awak media . ( tri.Tim )
Post A Comment: