Koran Cirebon ( Kabupaten Cirebon), Rabu 11.16 wib 10/2 2021.Diduga kuat Puskesmas Kalibuntu telah Melakukan Pelanggaran Aturan Protokol Kesehatan,dikarenakan tempat untuk mencuci tangannya dibiarkan saluran airnya mati atau tidak mengalir dengan sengaja menyumbat saluran airnya.
Menurut salah satu warga Desa kalibuntu mengatakan"Puskesmasnya memang kalau Jam 11.00 wib sudah tutup,dan Kran Air untuk cuci tangan memang sudah lama nggak berfungsi karena saluran Airnya sudah ditutup.
Jadi kalau yang datang ke Puskesmas tidak Cuci tangan apa lagi Cuci tangan pake sabun dulu karena nggak ada air buat cuci tangannya,kalaupun mau cuci tangan ya harus ke Toilet tapi di dalam toilet juga tidak adanya sabun buat cuci tangan,bahkan tidak adanya dilakukan tes suhu tubuh terlabih dahulu di Pintu masuk" jawabnya.
Disaat yang sama salah satu pasien yang datang ke Puskesmas tersebut juga menambahkan"Saya datang ke Puskesmas Jam 11,15 wib dan ternyata Puskesmasnya sudah tutup,sebelum saya masuk ke dalam Puskesmas saya mau cuci tangan tapi di tempat Cuci tangan airnya mati,jadi saya mencari toilet untuk cuci tangan ironisnya di toilet jg tidak ada sabun untuk cuci tangan,saat mau masuk ke Puskesmas juga tidak ada yang melakukan cek suhu tubuh.
Pada hal saat ini masih masa Pandemi Corona -19 akan tetapi diduga kuat Puskesmas Kalibuntu tidak melaksanakan aturan Protol Kesehatan yang selama ini masih gencar dilakukan oleh Pemda,Ketua Gugus Tugas Covid-19,Dinkes,TNI-POLRI ,Dinsos,Pol PP,Dishub bahkan di Media cetak dan Online juga Elektronik masih melakukan pemberitaan agar semua Masyarakat untuk selalu mengikuti aturan protokol kesehatan.
Kok anehnya malah Puskesmas Kalibuntu diduga kuat telah melakukan tindakan pelanggaran Protokol kesehatan,harapan kami agar Pemda jangan tutup mata khususnya Dinas Kesehatan dan Ketua Gugus tugas Kabupaten Cirebon agar segera menindak lanjuti atau menindak tegas kepada Para pelanggar Peraturan Protokol kesehatan khususnya Puskesmas Kalibuntu.tegasnya.
Saat di Konfirmasi Koran Cirebon Kepala Puskesmas Kalibuntu melalui salah satu Pegawai TU yang didampingi rekan kerjanya menerangkan"Kepala Puskesmas (Kapus)sedang tidak ada di tempat jadi biar sama kami saja,kalau terkait Pendaftaran kami mengikuti aturan yaitu sebesar Rp 4000 Rupiah,tapi kalau ada Tidakan lain atau Obat yang lain kami menawarkan kepada pasiennya,kalau mau silahkan kalaupun tidak mau juga tidak apa-apa kami tidak memaksakan.
Kalau terkait Protokol kesehatan,memang benar selama ini Kran Air nya mati atau sengaja di sumbat,pada hal saya sudah beberapakali mengingatkan kepada yang lain tapi masih belum di benerin juga.
Selama ini saya orangnya rewel selalu mengingatkan ini dan itu kepada yang lain,tapi yah.memang kenyataannya seperti ini mau gimana.."jelasnya.
( Firda Asih.Tuti )
Post A Comment: