Dr.Ipong Hembing Putra KETUA PITI. Koran Cirebon. Menanggapi Pernyataan Fadli Zon Terkait diduga Tragedi 1998.Dengan penuh rasa prihatin, kami menyampaikan penyesalan atas pernyataan Bapak Fadli Zon yang kembali membuka luka lama diduga terkait tragedi kemanusiaan Mei 1998, khususnya mengenai kekerasan terhadap perempuan keturunan Tionghoa.
Diduga tragedi tersebut adalah babak kelam dalam sejarah bangsa, yang menyisakan trauma mendalam diduga bagi keluarga-keluarga Tionghoa, termasuk mereka yang hingga kini memilih diam demi menjaga persatuan. Di tengah semangat kebangsaan yang semakin inklusif saat ini, narasi yang mempertanyakan atau diduga mengecilkan penderitaan korban justru berpotensi mengganggu rasa keadilan dan harmoni yang sedang kita bangun bersama.
Kami mengharapkan dengan tulus agar Bapak Fadli Zon dapat mengevaluasi dan memperbaiki sikap serta narasinya, agar lebih berempati dan menghargai diduga luka kolektif yang pernah terjadi. Tokoh nasional seperti beliau memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi jembatan persatuan, bukan sumber perpecahan.
Kami percaya bahwa sejarah harus dicatat secara objektif dan adil, tetapi juga dengan hati yang peka terhadap diduga penderitaan manusia, bukan semata berdasarkan narasi politik atau pembacaan akademik yang kering dari rasa kemanusiaan.
Mari kita jaga semangat kebangsaan, persatuan, dan rekonsiliasi, demi masa depan Indonesia yang semakin kuat dalam kebinekaan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Dr.Ipong Hembing Putra. KETUM PITI (Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia).
(Fery Rusdiono)
Post A Comment: