CIREBON. Koran Cirebon – Pondok Pesantren (Ponpes) Gedongan Cirebon, Jawa Barat, menjadi lokasi pelaksanaan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila yang digelar oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI pada Rabu, (5/11/25). Kegiatan ini menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai Pancasila, jauh melampaui sekadar pemahaman teoritis.
Seminar yang diselenggarakan oleh Direktorat Sosialisasi dan Komunikasi BPIP ini dihadiri oleh ribuan santri, kiai, dan tenaga pendidik di lingkungan Ponpes Gedongan. Acara ini dibuka oleh Prof. Dr. H. Agus Moh. Najib, S.Ag., M.Ag., Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP RI.
Mewakili sesepuh Ponpes Gedongan, K.H. Abdul Hayyi Imam menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memastikan marwah Pancasila benar-benar meresap dalam diri santri. Ia menegaskan komitmen historis pesantren terhadap ideologi negara.
"Mohon kira-kira pembinaan ideologi Pancasila tidak hanya sekadar transfer of knowledge tapi mudah-mudahan bisa diantarkan sehingga senantiasa mampu diinternalisasikan dalam dirinya para santri para peserta sehingga nanti secara kontekstual dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat benar-benar diwarnai dengan marwah substansi ideologi Pancasila itu," ujar K.H. Abdul Hayyi Imam.
Pesan ini diperkuat oleh Dr. H. Muhammad Adib Abdussomad, M.Ag., M.Ed., Ph.D., Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI. Ia menyatakan bahwa pesantren merupakan gudang dan benteng Pancasila, sehingga pembahasan ideologi di lingkungan ini sudah selesai (tahsilul hasil).
"Kalau kita ngomong pembinaan ideologi Pancasila kok di pesantren itu tahsilul hasil [sudah selesai/redundant]. Izin ya, itu ini gudangnya No question about it," tegas Dr. Adib.
Tuntutan Kapasitas Global Santri.
Dr. Adib kemudian mengalihkan fokus pada tantangan masa depan, yakni tuntutan bagi santri untuk meningkatkan kapasitas diri agar diakui secara global. Ia mendorong santri Gedongan untuk berani merebut peluang beasiswa pendidikan tinggi di luar negeri, seperti S2 dan S3.
"Tantangan kita saat ini adalah bagaimana menjadikan pesantren kita, santri kita, bisa lebih berkontribusi tidak hanya levelnya nasional tetapi internasional. This is based my own live experiences," kata Dr. Adib, yang merupakan alumni pesantren dan pernah menempuh pendidikan di luar negeri.
Selain Dr. Adib, seminar ini juga menghadirkan narasumber K.H. Taufiqurrahman Yasin, Lc. (Pengasuh Ponpes Gedongan) dan Andy Apriyanto, S.H., M.Si. (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
Dengan mengedepankan internalisasi dan peningkatan kapasitas, seminar yang dimoderatori oleh K.H. Imam Nawawi, Lc. dari Ponpes Gedongan ini diharapkan mampu mencetak generasi santri yang tidak hanya teguh memegang Pancasila, tetapi juga kompetitif di panggung global.
(Firda Asih)



Post A Comment: